“Mengapa kambing itu menangis ayah? Ku lihat matanya berkaca-kaca…” demikian Iqbal bocah lelaki berusia 7 tahun bertanya kepada ayahnya dengan polosnya. “Ooyy.. lihat sapi itu juga keluar air matanya, aduh aku gak tega melihatnya, ayo deh yuk kita lepaskan aja ikatan talinya kita bawa dia kabur.” Ayah menghela nafas dan mengajarkan anak lelakinya tentang qurban, bahwa hakikat berqurban untuk menunjukkan bukti ketaatan kita kepada Allah, maka kita harus penuhi syariat yang Allah tentukan,
terutama dalam pemotongan hewan qurban seperti yang disunnahkan oleh Rasulullah, yaitu:
1. Langsung ditebas kepalanya, jangan diiris lehernya dengan lambat
2. Asah pisau pemotong qurban dengan setajam-tajamnya agar sang hewan tidak merasa kesakitan yang sangat lama
Dari Abu Ya’la Syaddad bin Aus radhiallahuanhu dari Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda:
Sesungguhnya Allah telah menetapkan perbuatan baik (ihsan) atas segala sesuatu. Jika kalian membunuh maka berlakulah baik dalam hal tersebut. Jika kalian menyembelih berlakulah baik dalam hal itu, hendaklah kalian mengasah pisaunya dan menyenangkan hewan sembelihannya. (Riwayat Muslim)
3. Jangan mengasah pisau di depan mata sang hewan qurban, itu menyakiti hatinya..
4. Jangan menggunakan pisau yang tumpul atau karatan
5. Ketika memotong hewan qurban, tarik dari kumpulannya, jangan dipotong didepan kawan-kawannya.
Kamis, 18 November 2010
Mengapa Kambing Itu Menangis Ayah?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar