Ilustrasi: Kitab suci Al Qur’an yang dibakar. Seorang pria Perancis diadili karena membakar dan mengencingi Al Qur’an. (Foto: Google)
STRASBOURG (Berita SuaraMedia) – Seorang blogger yang memfilmkan dirinya sendiri membakar Al-Qur’an dan kencing di atasnya untuk memadamkan nyala api, tampil di pengadilan di bagian timur Perancis, didakwa dengan penghasutan sampai kebencian keagamaan, sumber-sumber legal mengatakan pada Selasa waktu setempat.
Ancaman-ancaman pada bulan September oleh seorang pendeta untuk melaksanakan sebuah protes besar-besaran membakar Al-Qur’an memicu kemarahan global di antara umat Muslim, dan memicu protes kekerasan di Afghanistan yang mana salah seorang pemrotes ditembak mati.
Pembakaran kitab suci tersebut setelah itu digagalkan, setelah Presiden AS Barack Obama memperingatkan bahwa protes tersebut dapat membahayakan nyawa dan bertindak sebagai alat perekrutan oleh Al-Qaeda.
Dalam film tersebut, yang diposkan di Internet, blogger 30 tahun tersebut dari Bischheim di dekat Strasbourg terlihat duduk di ruang tamunya mengenakan sebuah topeng setan dan menyobek halaman-halaman dari sebuah salinan Al-Qur’an untuk membuat pesawat-pesawat kertas.
Kemudian ia melemparkan pesawat-pesawat kertas tersebut pada dua kotak tegak terbuka, disusun Nampak seperti Menara Kembar di New York, sebelum membakar buku tersebut di balkonnya dan kencing di atasnya.
Video yang nampaknya sejak saat itu telah disingkirkan dari YouTube dan Dailymotion.
Dalam video tersebut, pria tersebut mengklaim bahwa ia mengotori Al-Qur’an dengan atas “nama kebebasan”. Ia menunjukkan wajahnya kepada kamera pada awal video tersebut, memberikan namanya dan mengatakan bahwa ia tinggal di Bishheim, di pinggiran kota Strasbourg.
Pria yang kemudian ditangkap pada Senin waktu setempat tersebut, menghadapi sampai lima tahun penjara setelah diidentifikasi oleh polisi menggunakan nomor teleponnya yang terlihat dalam gambar video tersebut.
“Ia mengklaim bertanggung jawab sepenuhnya. Ia mengatakan bahwa ia bukanlah ekstrimis sayap kanan namun bahwa di Perancis ia dapat membakar Al-Qur’an, sebagaimana ia bisa membakar sebuah buku Winnie the Pooh, tanpa mengkhawatirkan tentang konsekuensinya,” deputi jaksa penuntut Strasbourg Giles Delorme mengatakan kepada kantor berita Reuters.
Blogger yang berasal dari Strasbourg tersebut tidak memberikan penjelasan atas tindakannya, Delorme mengatakan, namun kejadian tersebut adalah yang terakhir dalam sebuah luapan tindakan perusakan anti-Semitik dan anti-Muslim di kota tersebut sejak awal tahun ini.
Dewan Muslim Perancis (CFCM) mengatakan pada Selasa waktu setempat bahwa pihaknya akan mengajukan sebuah keluhan terhadap blogger tersebut, namun meminta umat Muslim Perancis “untuk tetap waspada dan menghadapi serangkaian provokasi ini dengan tenang.”
Komunitas Muslim di Strassbourg telah sangat dibuat marah oleh video online tersebut. Seorang pejabat di Masjid Strasbourg, Abdelaziz Choukri mengatakan bahwa ia menemukan video tersebut dan menghubungi pihak otoritas setelah membahas video tersebut dengan yang diduga penciptanya.
“Ia mengatakan kepada saya ‘Kita berada di Perancis dan kita dapat membakar sebuah buku Winnie The Pooh, sama halnya dengan kita dapat membakar Al-Qur’an,’” Choukri mengatakan kepada kantor berita AFP. “Ia benar-benar sadar dan ia nampaknya menyadari dampak dari tindakannya tersebut.” Choukri mengindikasikan bahwa otoritas keagamaan Muslim mengajukan sebuah pengaduan terhadap pengarang dari video tersebut untuk tuduhan penghasutan atas kebencian ras.
Kejadian tersebut muncul ketika negara tersebut telah berada pada kewaspadaan yang meingkat untuk potensi serangan, mengikuti penculikan bulan lalu atas sandera Perancis di Nigeria oleh kelompok Al-Qaeda Afrika Utara dan sejumlah ancaman bom di seluruh ibu kota, Paris. (ppt/reu/rfi) www.suaramedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar